Ketua DEMA FEBI UIN Soroti Gerbang Belakang Kampus UIN Tidak Dibuka Tiap Waktu

Ketua DEMA FEBI UIN Soroti Gerbang Belakang Kampus UIN Tidak Dibuka Tiap Waktu

Banjarmasin, sabanua.com – Perkuliahan tatap muka secara terbatas sudah dilaksanakan oleh UIN Antasari Banjarmasin dari awal semester kemarin yang mana bagi seluruh mahaiswa semester 2-4 itu sudah wajib untuk mengikuti perkuliahan tatap muka secara terbatas ini.

Ketua DEMA FEBI UIN Antasari, Yogi Ilmawan soroti kebijakan gerbang masuk Kampus yang tidak semua dibuka, yang hanya di gerbang masuk utama tidak dengan gerbang masuk kampus yang lain.

Menurutnya, Kurang lebih dua tahun sudah kita melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring, dan di awal tahun ini Alhamdulillah kampus sudah mendapat angin segar bahwa kampus sudah bisa melaksanakan kegiatan pembalajaran secara luring walau hanya diperuntukan untuk semester dua hingga empat, tidak mengapa setidaknya kawan-kawan mahasiswa sudah bisa mendapat pembelajaran langsung dari dosen.

Namun Yogi juga menyampaikan bahwa saat sudah diberlakukan kebijakan perkuliahan tatap muka itu tadi kampus harus membuka seluas-luasnya fasilitas kampus mulai dari ruang perkulihan, kantin dan juga gerbang masuk mahasiswa.

“Contohnya di belakang Asrama, belakang Masjid kampus dan Samping Fakultas ekonomi dan bisnis Islam, alih-alih juga dibuka yang disamping Fakultas ekonomi dan Bisnis Islam tapi ada ketentuan jam dibuka dan ditutupnya gerbang masuk tersebut dari Jam 06.00 – 08.00 pagi dan jam 16.00 – 18.00,”Ungkapnya.

Kampus apa tidak kasian melihat mahasiswa nya jalan kaki begitu jauh dan berjalan diteriknya panasnya matahari padahal ada jalan yang begitu dekat namun tidak dibuka pintunya.

“Artinya kampus hari bisa melihat saat gerbang masuk yang ada di belakang kampus bakal sangat membantu dan meringankan beban para mahasiswanya untuk senantiasa mengikuti pembelajaran,” Pungkas Yogi

Husien Mahasiswa Ekonomi Syariah semester dua, menyampaikan bahwa mereka sangat berharap semua gerbang masuk itu dibuka selalu, karena melihat banyaknya mahasiswa yang jalan kaki karena tidak punya/membawa kendaraan ke kota banjarmasin. (SB07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *