Buntok, sabanua.com – Sektor pertanian menuntut SDM sektor pertanian untuk memiliki pengetahuan dan penguasaan teknologi tak terkecuali bagi para penyuluh pertanian dan petugas lapangan.
Oleh karena itu Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Barito Selatan Gandeng BBPP Binuang tingkatkan kompetensi PPL sebanyak 120 orang (PNS, PPPK, Tenaga Kontrak dan THL-TB) di Hotel Afiat Jaya Buntok pada Selasa (28/08/2023).
Melalui workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kompetensi kemampuan penyuluh agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi sesuai bidang keahliannya, sehingga mampu bersaing dalam perubahan teknologi.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan peningkatan kompetensi PPL memberikan kesempatan kepada setiap PPL untuk terus maju dan berkembang dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
“Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM pertanian melalui pelatihan yang terstruktur, sistematis dan masif, karena perkembangan pertanian sangat dinamis,” jelasnya.
“SDM pertanian adalah penentu peningkatan produktivitas, kontribusinya 50%. Sementara inovasi teknologi dan regulasi masing-masing 25%,” lanjut Mentan SYL.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi yang menjelaskan jika hal terpenting yang harus dilakukan saat ini meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pertanian.
”Mengapa penting? Karena SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas. Jika ingin produktivitas meningkat, berarti tingkatkan dahulu kualitas SDM-nya,” tutur Dedi.
Terpisah, Kepala Pusat Pelatihan Muhammad Amin menjelaskan masa depan PPL di era digitalisasi peran penyuluh pertanian harus terus berkembang seiring dengan perkembangan tekhnologi.
”Penyuluh harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mampu memberikan bimbingan yang relevan dan akan memainkan peran kunci dalam menghubungkan petani dengan manfaat tekhnologi pertanian yang terus berkembang dan berkelanjutan,” ujar Amin.
Sementara, Plh Kepala BBPP Binuang Dr. joko Tri Harjanto, ST, MMA memaparkan Penyuluh Pertanian harus mampu bersinergi dalam melaksanakan tugas baik sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat dengan tugas dalam tanggungjawab pemerintah daerah.
”Selain itu penyuluh pertanian harus terus meningkatkan kompetensinya sebagai penyuluh di era perkembangan tekhnologi,” jelas Joko.
”Kami akan bersinergi dengan dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Barsel menjadikan Barsel sebagai daerah model di kalimantan tengah menjadi pertanian ramah lingkungan melalui inovasi biotron yang ada pada kami,” timpal Joko. (JK/AG/SB05).