Sejumlah peternak dan penyuluh pertanian dari Kepulauan Solomon antusias berlatih budidaya ayam broiler yang digelar Kementerian Pertanian (Kementan) di BBPP Batu, sebagai penugasan khusus dari Kementeri Luar Negeri Kepulauan Solomon.
BATU, sabanua.com – Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai penanggungjawab kegiatan Training on Broiler Rearing for Farmers and Agricultiral Extension Officials hasil kerjasama Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dengan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional – Kementerian Keuangan kembali menggelar pelatihan tematik bagi insan pertanian. Kali ini melalui Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu yang merupakan slaah satu sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) kegiatan tersebut.
Pelatihan Budidaya Ayam Broiler bagi Peternak dan Penyuluh Pertanian Kepulauan Solomon bertujuan untuk meningkatkan kapasitas budidaya ayam broiler dan mendesiminasikan pengetahuan tersebut di Kepulauan Solomon, salah satu kegiatan bimbingan tindak lanjut pelatihan di Indonesia adalah dispatch of expert Tahun 2024.
Sejak 1980-an, Indonesia mulai beralih menjadi menjadi negara donor dan terus berkomitmen untuk memperkuat Kerjasama Selatan – Selatan Triangular (KSST).
Pelatihan Budidaya Ayam Broiler dilaksanakan selama 28 hari (9 Oktober-5 November 2023), peserta akan mendapatkan materi dari narasumber, praktisi serta fasilitator yang berkompeten di bidangnya yang terdiri dari Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Melakukan Biosekuriti, Menyiapkan Kandang Produksi, Mengelola Unggas Periode Starter, Mengelola Unggas Periode Finisher, Menghitung Jumlah Kebutuhan Pakan, Menyimpan Bahan Pakan dan Pakan, Melakukan pemanenan serta Menghitung Hasil Usaha. Metode pelatihan meliputi: Lokasi pelatihan meliputi Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.
Peserta pelatihan sebanyak 20 orang yang terdiri dari 10 petani dan 10 penyuluh pertanian, berasal dari 9 provinsi di Kepualaun Solomon, meliputi: Guadalcanal, Malaita, Central, Honiara, Western, Temotu, Choiseul, Renbel, dan Isabel.
Kehadiran seluruh calon peserta pada kegiatan pelatihan dapat meningkatkan hubungan baik dan kerja sama di bidang sosial – ekonomi antara Indonesia dan Kepulauan Solomon, serta mempererat people to people contact antar kedua negara.
Pelatihan dibuka oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi pada Senin (09/10/2023). Dalam arahannya, Dedi menyampaikan bahwa program pelatihan ini berfungsi sebagai wadah untuk berbagi pengalaman, best practice serta inovasi dalam peternakan ayam.
“Sebagai industri yang sedang berkembang di wilayah pasifik, produksi unggas tentunya dapat berkontribusi terhadap keamanan pangan, mata pencaharian di pedesaan serta pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh” ujar Dedi.
Dedi menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama Pemerintah Indonesia kepada Negara Kepulauan Solomon guna meningkatkan perekonomian melalui sektor pertanian.
“Tahap pertama peternak dan penyuluh Indonesia datang dan belajar di Indonesia, tahap kedua pakar/ahli peternakan akan hadir langsung di Kepulauan Solomon untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para peternak disana,”ungkap Dedi.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala BBPP Batu, Sabir, mengatakan bahwa pelatihan ini sebagai jawaban pemenuhan kebutuhan pangan akibat pandemi covid-19 yang melanda Indonesia, begitu pula dengan Negara Kepulauan Solomon.
“Pelatihan ini merupakan simbol kerjasama antara Indonesia dan Kepulauan Solomon untuk menjawab tantangan ketahanan pangan serta mendorong kemajuan ekonomi” ujar Sabir.
Turut serta hadir pada acara pembukaan pelatihan di BBPP Batu, Koordinator Fungsi Kerjasama Internasional Kawasan Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri, Kepala Divisi Organisasi dan SDM Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional Kementerian Keuangan, General Manager Technical Information System dan General Manager Marketing Feed PT. Charoen Pokphand Indonesia serta Kepala BBPP Ketindan Malang.
Salah satu peserta pelatihan yang merupakan penyuluh pertanian dari Provinsi Western Kepulauan Solomon, Margaret Telemahua mengungkapkan bahwa di Kepulauan Solomon, mereka masih memiliki akses yang sangat sulit untuk mengembangkan peternakan keluarga di desa-desa.
“Harapan saya ketika saya mendapat ilmu di sini, saya bisa membagikan kepada peternak di wilayah saya mengenai sistem, teknologi, dan sebagainya untuk mempermudah kami” ucapnya.
Dalam pelatihan ini Sekretaris Badan PPSDMP Siti Munifah juga memberikan overview program pengembangan SDM Pertanian sbg lesson learn bagi peserta yang bisa direplikasi di masing2 lokasi tugasnya peserta di Kepulauan Solomon. (JA/AG).