Warga Binaan Lapas Banjarbaru Usaha Jangkrik

Banjarbaru (Sabanua.com) Lapas Kelas IIB Banjarbaru berikan keterampilan usaha budidaya jangkrik untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk bekal kembali ke lingkungan sosial masyarakat.

“Pembinaan kemandirian budidaya jangkrik ini dikembangkan bagi warga binaan dengan tujuan agar memiliki modal keterampilan yang siap berdikari menjalankan usaha selepas menjalani masa pidananya,” ujar Kalapas Kelas IIB Banjarbaru, Amico Balalembang di Banjarbaru, Minggu.

Hasil usaha selama di dalam Lapas, kata dia, keuntungan penjualan jangkrik ini nantinya akan diberikan kepada warga binaan berupa upah sebagai bentuk apresiasi karena telah menghasilkan suatu produk bernilai jual.

“Budidaya jangkrik ini adalah salah satu produk yang bernilai jual. Maka dari itu, 50 persen keuntungan dari penjualan jangkrik nantinya akan kita berikan premi/upah kepada warga binaan, 15 persen disetorkan melalui PNBP dan 35 persen untuk menambah modal budidaya,” ucapnya.

Kasubsi Kegiatan Kerja Ady Tri Marwoko menambahkan budidaya jangkrik ini awalnya dengan membeli telur jangkrik, kemudian ditetaskan dalam kandang dan diternak hingga bisa dipanen oleh warga binaan.

“Karena masih pemula, untuk awal ini kita beli telur jangkrik sebanyak 0,5 kg untuk ditetaskan dan waktu pemanenan jangkrik berkisar antara 30-40 hari sejak menetas dengan perkiraan hasil panen mencapai 15-20 kg,” jelasnya

Budidaya jangkrik ini, kata dia, dilakukan pada satu buah kandang berukuran 120 cm X 240 cm yang terbuat dari bahan kayu dan triplex dan di dalamnya terdapat rak-rak telur sebagai wadah pertumbuhan jangkrik.

“Sementara ini masih memakai satu kandang saja dengan dikelola satu orang warga binaan. Jika panen berhasil, tentu kandangnya akan kita tambah lagi beserta pekerjanya,” katanya.

Berikut kegiatan pembinaan kemandirian bagi WBP di Lapas Banjarbaru : Pembuatan kripik tempe, meubel, las listrik, hidroponik, peternakan ayam, pembuatan kursi dari ban bekas, budidaya ikan air tawar, menjahit, laundry, perkebunan, budidaya jangkrik dan pembuatan tempe.

Program “memanusiakan manusia ini”, terus bertumbuh dan berkembang di Lapas Banjarbaru ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *