TAPIN, sabanua.com – Pengaruh perubahan iklim ekstrim El Nino masih belum berhenti, gejala iklim tidak menentu masih terjadi dimana mana, Kementrian Pertanian terus menyiapkan SDM Pertanian bagi petani dan penyuluh untuk menjaga ketahanan pangan, Kamis (18/01/2024).
Salah satunya dengan menggenjot produksi melalui inovasi sederhana yaitu Fertiagasi Sederhana Ala Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S Patra Mandiri) Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan Wilayah Kerja BBPP Binuang.
Sejalan dengan kebijakan Kementan dengan arah kebijakan Maju, Mandiri, Modern. Arah Kebijakan ini menjadi pedoman untuk semua insan pertanian bertidak cerdas, tepat dan cepat untuk meningkatkan produksi pertanian.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman diberbagai kesempatan menyampaikan pentingnya untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
“Kita fokus dalam peningkatan produksi pangan terutama padi dan jagung untuk mencapai swasembada dan mengurangi impor,” jelasnya.
“Kita Optimis bahwa target peningkatan produksi pertanian dapat tercapai seperti yang pernah dilakukan pada tahun 2017 dan 2021 yang lalu,” tegas amran.
Tidak henti-hentinya Kementan mendorong insan pertanian untuk selalu dan terus belajar pada inovasi inovasi yang mampu meningkatkan produktifitas hasil pertanian secara sederhana baik itu belajar pada petani yang sudah melakukan maupun mencoba sendiri.
Kali ini Kementan untuk menginformasikan inovasi inovasi yang sudah dilakukan petani kali ini menampilkan kembali Bertani On Cloud (BOC) volume 250, dengan tema Fertigasi Ala P4S Patra Mandiri mendorong produktivitas tiada henti sepanjang tahun yang di gelar di P4S Patra Mandiri Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan Binaan BBPP Binuang.
Tampil sebagai narasumber adalah Sekretaris P4S Patra Mandiri Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan Misrani dengan Penanggung Jawab pelaksanaan BOC volume 2.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi dalam sambutannya pada pembukaan Bertani On Cloud volume 250 mengatakan tantangan yang semakin Kompleks seperti El Nino yang berdampak terhadap penurunan produksi konflik geopolitik.
“Sehingga yang menyebabkan terganggunya distribusi pangan dan adanya restriksi ekspor dari negara-negara produsen pangan,” ungkap Dedi.
Dedi menjelaskan solusi dari permasalahan tersebut adalah peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.
“Ada tiga faktor pengungkit produktivitas pertanian. Pertama, Inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, kebijakan peraturan perundangan termasuk kearifan lokal, serta SDM Pertanian. Poin ketiga, SDM Pertanian menyokong 50 persen peningkatan produktifitas pertanian, sisanya masing-masing berimbang menyumbangkan 25 persen,” beber Dedi.
Selain itu, pentingnya mengelola Microba sebagai nutrisi makanan, menyuburkan tanah, menambah Nitrogen dan udara menjadi tersedia juga sebagai sumber makanan bagi tanaman.
Sementara, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin mengatakan untuk mencapai sasaran kegiatan penyebaran informasi kepada insan pertanian terus kami siapkan baik itu pelatihan secara offline maupun online.
“Salah satunya program yang kami siapkan adalah Bertani On Cloud (BOC) seperti yang saat ini kita saksikan,” jelas Amin.
Pelaksana Kooridnati Harian Kepala BBPP Binuang Joko Tri Harjanto menyampaikan pada saat kegiatan BOC dilaksanakan pihaknya mengapresiasi dan sangat mendukung program dari BPPSDMP.
“Kami terus mendukung program program yang sudah disiapkan BPPSDMP melalui Pusat Pelatihan Pertanian di Wilayah Kerja kami,” jelas Joko. (JK/AG).