Antisipasi Fenomena El Nino, BBPP Kementan Sampaikan Pentingnya Pemantauan Pola Cuaca

BBPP Binuang saat melakukan pengamatan dan pengendalian hama penyakit terhadap tanaman padi.
BBPP Binuang saat melakukan pengamatan dan pengendalian hama penyakit terhadap tanaman padi.

Tapin, Sabanua.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang sampaikan yang penting dipersiapkan dalam mengantisipasi fenomena El Nino dan dampaknya bagi sektor pertanian tahun 2023.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan bahwa El Nino adalah fenomena alami yang terjadi ketika suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih hangat dari biasanya.

Sehingga menyebabkan perubahan pola cuaca global yang dapat berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia.

“El Nino adalah fenomena alam yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap sektor pertanian. Dampaknya dapat meluas ke seluruh dunia dan mempengaruhi cuaca dan iklim di berbagai daerah,” terangnya.

Syahrul mengatakan bahwa El Nino dapat jadi tantangan besar karena dapat mengganggu pola cuaca yang berdampak pada produksi pertanian dan kesejahteraan petani.

“Oleh karena itu, pemantauan dan pemahaman yang baik tentang El Nino sangat penting agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan penyesuaian yang tepat untuk mengurangi dampaknya,” jelasnya.

Sementara, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menambahkan ada beberapa hal penting yang perlu diwaspadai terkait dengan kejadian El Nino di sektor pertanian.

“Diantaranya kekeringan, gangguan musim tanam, penyakit dan hama, penurunan kualitas tanaman, sampai ketidakstabilan pasar,” ujarnya.

“Jika panen berkurang atau gagal, pasokan dapat berkurang, yang dapat menyebabkan kenaikan harga dan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan,” pungkas Dedi.

Terpisah, menanggapi hal itu Kepala BBPP Binuang, Bambang Haryanto meminta kepada para petani dan pemangku kepentingan dalam sektor pertanian untuk memantau perkembangan cuaca dan mengambil langkah-langkah tindakan pencegahan yang tepat.

“Seperti pemantauan cuaca, konservasi air, diversifikasi tanaman, manajemen penyakit hama, penggunaan teknologi dan informasi,” ujarnya.

Misalnya, penggunaan sensor tanah untuk mengukur kelembaban tanah, penggunaan aplikasi cuaca untuk memantau perubahan cuaca, atau memanfaatkan sistem peringatan dini.

“Penting untuk terus memantau perkembangan cuaca agar petani dapat mengatur jadwal penanaman, irigasi, dan pemeliharaan tanaman secara lebih efektif. Sehingga petani dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi El Nino,” pesan Bambang.(JK/AG/SB05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *