Tapin  

Warga Harapkan PLN Dapat Perbaiki Kabel Rendah Di Margasari

Warga Harapkan PLN Dapat Perbaiki Kabel Rendah Di Margasari

Rantau, sabanua.com – Terjadinya warga tersetrum bahkan mengakibatkan meninggal dunia sudah sering terjadi di sekitar Margasari. Hal ini dikarenakan rendahnya kabel listrik yang bertegangan tinggi. Senin, (06/06/2022).

Kendati demikian pihak PLN hingga saat ini tidak juga melakukan perbaikan ataupun mengencangkan posisi kabel yang cukup rendah bahkan hampir bisa dijangkau orang dewasa.

Salah satu warga Margas5, (Tidak ingin disebutkan Namanya) saat ditemui mengatakan sangat prihatin karena kabel-kabel tersebut sudah sering memakan korban.

“Sebagai warga di sini, kami prihatin karena kabel-kabel ini sudah cukup lama dengan posisi yang terlalu rendah, sehingga warga saat memancing sering terkena kabel” jelasnya.

Ia mengatakan kondisi seperti ini perlu ada tindaklanjut atau perhatian serius dari PLN, karena beberapa kejadian warga tersetrum bahkan ada yang meninggal dunia.

“Kita tidak ingin terjadi lagi kematian akibat kabel-kabel ini yang terlalu rendah. Apalagi kabel-kabel ini memiliki tegangan yang sangat tinggi,” jelasnya.

Ia juga mengakui sebagain masyarakat di sini memang hobi memancing dan korban-korban yang meninggal akibat kesetrum adalah para pemancing.

“Tolong dicarikan solusi,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Manager PLN ULP Rantau, Agung Darmawan mengatakan bahwa terkait dengan keluhan dari masyarakat seputar PLN diharapkan agar dapat menyampaikan keluhannya secara langsung ke kami.

“Kemudian terkait kabel listrik dinilai terlalu rendah, dapat kami sampaikan bahwa pada prinsipnya PLN dalam membangun atau melakukan perluasan jaringan listrik selalu memperhatikan berbagai aspek, baik dari sisi kualitas tegangan, kehandalan jaringan, standarisasi konstruksi dan juga aspek keamanan masyarakat umum,” jelasnya.

Agung mengakui bahwa kabel yang ada di jalan menuju margasari sudah dibangun cukup lama.

“Dan pada saat proses pembangunan awal pemukiman warga belum sepadat saat ini,” lanjutnya.

Ia mengatakan karena dalam perjalanan waktu pembangunan dan aktifitas disana semakin padat sehingga masyarakat menilai kabel tersebut rendah.

“Jika kabel yang dimaksud tegangan tinggi adalah kabel 3, itu jaringan Tegangan Menengah,” jelasnya. (SB04)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *