Tapin  

Siswa Kelas IV Buat Buku Cerita Berisi Belajar di Masa Pandemi Covid-19

Siswa Kelas IV Buat Buku Cerita Berisi Belajar di Masa Pandemi covid-19

Rantau, sabanua.com – Beragam cerita selama pandemi covid-19 dituangkan oleh puluhan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Rantau Kiwa Satu kedalam satu buku yang berjudul Cerita di Balik Pandemi covid-19.

Melalui buku ini para siswa menceritakan berbagai pengalamannya menghadapi penyakit mematikan ini, baik itu dilingkungan rumah maupun di sekolah.

“Buku ini merupakan rangkuman cerita semua siswa kelas IV saat menghadapi pandemi covid-19,” Terang Wali Kelas IV Hj Fathul Janah, Jumat 15/07.

Dijelaskannya, Pandemi covid-19 memiliki dampak besar bagi dunia baik itu kesehatan, perekonomian, dan khususnya juga dunia Pendidikan. Banyak kendala yang dialami para siswa di Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Tapin dalam mengenyam pendidikan.

“Selama pandemi covid-19 Pendidikan merupakan salah satu bidang yang terdampak cukup besar, karena banyak siswa, orang tua dan guru tidak pernah belajar maupun diajari melaksanakan proses belajar mengajar secara daring,” Bebernya.

Sehingga melalui buku yang ditulis langsung oleh anak – anak yang juga peserta didik ini, Pemerintah dapat berkaca dan dapat menanggulangi apabila kejadian serupa terjadi lagi.

Bahkan di salah satu cerita anak, ada yang menceritakan kesulitan mendapatkan akses Internet sehingga tidak bisa mengikuti pembelajaran daring. Dan terlambat ketempat temannya untuk mendapatkan jaringan internet demi mengikuti pembelajaran daring karena akses infrastruktur yang kurang memadai.

“Diharapkan melalui buku ini sebagai tolak ukur pemerintah nantinya untuk memperbaiki semua bidang demi kemajuan pendidikan,” Harapnya.

Sementara itu, Salah satu Siswa Kelas IV, Asha Avara Chandani mengatakan dirinya sempat kesulitan untuk menulis cerita didalam buku, karena menuangkan pikiran ke dalam tulisan sangatlah sulit.

“Sempat kesulitan pada saat menulis cerita, namun karena dibantu wali kelas akhirnya berhasil juga menulis salah satu cerita,” Ungkapnya.

Adapun cerita yang ditulis Asha Avara Chandani menceritakan dirinya yang kesepian pada saat belajar secara daring, bahkan tidak mengerti penjelasan yang diberikan guru. Karena kebiasaan saling tatap muka dan kalau tidak mengerti langsung bertanya kepada guru. (SB02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *