Tapin  

Ratusan Remaja Saksikan Kaminting Pidatang dan Babilangan

Ratusan Remaja Saksikan Kaminting Pidatang dan Babilangan

Rantau, sabanua.com – Dengan penuh semangat dan antusias ratusan milenial saksikan secara langsung penayangan perdana Film asli anak Banua yang berjudul Kaminting Pidakan karya Anggi Firmansyah produksi Bias Stodio dan Babilangan karya Muhammad Latief.

Pelaksaan nonton bersama (nonbar) digagas oleh Gerakan Lestari Seni (Gelas) Budaya hadirkan dua film karya anak Banua di Kabupaten Tapin, Jum’at, (6/5) malam di Cafe Ruai Rindu.

Kedua film fiksi tersebut ada yang berangkat dari sejarah dan kearifan lokal yang ada di Kalsel.

“Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Bidang Pendidikan dan Kearsipan Gelas Budaya Tapin yang tujuannya tentu saja selain sebagai ajang silaturahmi dan hiburan, juga agar kita dapat lebih mengapresiasi karya seni yang luar biasa dari anak Banua kita,” ujar Ketua Umum Gelas Budaya Anggraini.

“Kita harus apresiasi dan bangga terhadap karya ini, terlebih di film Kaminting Pidakan karya Anggi Firmansyah diisi oleh aktor asli Tapin, Bang Bayu Bastari Setiawan. Dan film Babilangan diolah oleh orang asli Tapin,” ujarnya, menambahkan.

Ketua Pelaksana Dea Gladies Puspitasari menjelaskan, kegiatan itu bernama Sajiwart 2022 yang artinya kegiatan mengapresiasi , melestarikan dan menghibur masyarakat melalui seni dan budaya.

“Kami Gelas Budaya Tapin menampilkan seni musik daerah, setelah itu dilanjutkan nonton bareng dan diskusi film Kaminting Pidakan dan Babilangan,” ujarnya.

Melalui nonton bareng dan diskusi langsung dengan pelaku dalam film tersebut, kata dia, diharapkan dapat merangsang kreativitas, serta menimbulkan minat dan bakat pemuda untuk berkecimpung di dunia perfilman.

“Untuk seluruh yang terlibat dalam pembuatan film itu, terimakasih sudah mau datang ke Tapin. Terus bersinar dan melahirkan karya – karya indah untuk kita semua,” ujar anggota Gelas Budaya Tapin itu.

M. Rizkan Fadhiil salah satu penonton mengatakan dengan adanya nobar dan diskusi film ini menjadi pertanda bangkit dan lahirnya sineas muda daerah.

“Ini adalah momentum lahir dan bangkitnya industri perfilman Banua. Kita sangat menantikan hal ini,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *