Rantau, sabanua.com – Menjadi desa yang mewakili Kabupaten Tapin dalam desa peningkatan kualitas keluarga, untuk itu PKK Tapin lakukan pembinaan kepada para kader desa Ketapang Kec. Bakarangan. Senin (20/6/2022) bertempat Pendopo Desa Ketapang Kec Bakarangan.
Kegiatan dibuka secara langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kab Tapin Hj Ratna Ellyani sekaligus menjadi nara sumber pada pembinaan pokja dan kader Posyando Balita setempat. Sementara peserta dikuti para kader desa yang ada di Kecamatan Bakarangan dan khusus untuk Kader Desa Ketapang yang mewakili Tapin dalam ajang lomba peningkatan kualitas keluarga tingkat Provinsi Kalsel.
Ketua Tim Penggerak PKK Tapin Hj Ratna Ellyani Arifin Arpan mengatakan, kegiatan pembinaan Pokja dan Kader Posyandu Balita untuk se Kecamatan Bakarangan yang di tempatkan Desa Ketapang yang kebetulan desa setempat mewakili Kabupaten Tapin dalam lomba peningkatan kualitas keluarga tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
“Mudahan dengan pembinaan ini Desa Ketapang Kec Bakarangan bisa lebih cepat progresnya kedepannya dalam membenahi desanya sesuai program peningkatan kualitas keluarga,” tuturnya.
Dikatakan Hj Ratna bahwa pembinaan lebih memfokoskan pada program pemerintah saat ini yang sedang berjalan yakni penanganan covid 19, kedua pencegahan stunting dan pemulihan ekonomi di masyarakat pedesaan, sekaligus juga khusus pembinaan kader Desa Ketapang yang menjadi wakil Tapin dalam lomba peningkatan kualitas keluarag tingkat provinsi Kalsel.
“Pembinaan untuk kelompok kerja PKK dan Kader Posyandu Balita se Kecamatan Bakarangan, sekaligus juga untuk pembinaan kader PKK Desa Ketapang sebagai persiapan mengikuti lomba peningkatan kualitas keluarga tingkat Provinsi Kalsel,“ ujarnya.
Lanjutnya bahwa pembinaan ini juga kita gencarkan pencegahan dan penanganan stunting dengan harapan di desa tidak ada lagi terjadi stunting.
Untuk penanganan stunting ini Tim Penggerak PKK Tapin membuat aplikasi kami yang telah buat yaitu Si Dama Suka Ceting, sebuah aplikasi yang memuat informasi dan pendataan stunting dilakukan oleh kader dasa wisma di desa atau kelurahan menjadi lokasi stunting dengan pemantauan upaya Kesehatan.
“Jadi si Dama Suka Ceting merupakan sebuah alat bantu untuk memantau upaya kesehatan yang dilakukan ibu hamil, bayi dan balita dalam penenuhan gizi dan pemanfataan fasilitas kesehatan dan kondisi kesehatan yang pemantauannya dilakukan oleh kader kelompok dasa wisma di desa atu kelurahan,“ tambahnya.
Sehingga nantinya data stunting yang ada di wilayah menjadi lokus stunting hasilnya akurat dan bisa diterima untuk keperluan pendataan.
“Mudahan-mudahan kegiatan sosialisasi dan pembinaaan seperti ini bisa membuat sebuah desa yang lebih baik maju dan berkembang,“ harapnya.
Selain itu juga dalam pembinaan ini menjadikan masyarakat desa yang sehat yakni melalui pelayanan Posyandu desa. Ini tentunya peran kader-kader posyando desa dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama kepada ibu hami dan ibu yang memiliki balita.
“Peran kader posyandu balita tentunya sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan Kesehatan di Posyandu utamanya kepada ibu hami dan balita di desa masing-masing agar kedepannya dapat menjadikan sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas,“ katanya.
Berharap para Pokja dan Kader Posyandu Balita dapat mengikuti dengan seksama dari pemaparan naras umber lainnya, sehingga nantinya dapat diterapkan di desa masing-masing setelah mengikuti pembinaan. (SB01)
