RANTAU, sabanua.com – Antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menjadi perhatian menjelang musim kemarau. Menyadari pentingnya peran aktif semua pihak, PT Bhumi Rantau Energi (PT BRE) menggelar pelatihan penanggulangan karhutla yang melibatkan karyawan dan masyarakat sekitar wilayah operasional perusahaan.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (7/5/2025) ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan. Para peserta dibekali pemahaman mendalam tentang strategi pencegahan dan penanganan karhutla, termasuk praktik penggunaan alat pemadam sederhana.
Service Manager PT BRE, Yardi Aswan, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam mencegah potensi kebakaran di area sekitar tambang.
“Langkah awal ini bukan hanya untuk membekali karyawan, tapi juga melibatkan masyarakat agar tanggap saat terjadi karhutla. Harapannya, ilmu yang didapat bisa disebarluaskan ke lingkungan sekitar,” ujarnya.
Tak hanya teori, peserta juga diajak langsung mempraktikkan penggunaan alat pemadam karhutla. Tujuannya agar dalam situasi darurat, mereka tidak panik dan bisa mengambil langkah cepat serta tepat.
Kasi Pengendalian Karhutla Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Bambang Marwanto, menegaskan bahwa pelatihan ini akan menjadi program rutin yang dilaksanakan bersama perusahaan-perusahaan di Kalimantan Selatan.
“Karyawan dan warga binaan perusahaan harus siap menghadapi musim kemarau. Pelatihan ini menyampaikan kebijakan pemerintah dalam pengendalian karhutla, teknik pencegahan dan pemadaman, hingga pemahaman penggunaan alat dasar,” jelasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, PT BRE tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga memperkuat peran masyarakat sebagai garda terdepan dalam pencegahan karhutla. Sebuah langkah konkret yang mencerminkan sinergi antara sektor industri dan masyarakat demi menjaga kelestarian alam di Tapin.