Kopi Untuk Kemanusiaan Kembali Hadir di Tapin

Persiapan Kopi Untuk Kemanusiaan

 

Rantau, sabanua.com – Kopi untuk kemanusiaan kembali hadir di kabupaten tapin pada tanggal 23 s.d 25 september 2022 bertempat di RTH Siring Rantau dengan mengusung tema “Dari Kopi, Oleh Seni, Untuk Sosial”. Diadakan pertama kali pada tanggal 19 hingga 21 Januari 2020.

Kegiatan Kopi untuk Kemanusiaan dikunjungi ratusan pengunjung yang tidak hanya kawula muda namun orang dewasa juga turut ramaikan kegiatan tersebut. Kopi untuk Kemanusiaan adalah Event yang diadakan sebagai wujud sinergitas para pemuda terhadap kepedulian sosial. Menjadi wadah ajang silaturrahmi dan menambah keakraban Barista dan para penikmat kopi. Wadah kegiatan pemuda yang berfokus pada unsur kopi, seni dan sosial.

Rizqi Ahmad Maulana ketua pelaksana mengatakan, Kopi untuk kemanusiaan II ini merupakan ajang silaturahmi bertemunya pemuda dari berbagai organisasi menjalin silaturahmi serta menambah keakraban barista dan penikmat kopi.

“Kegiatan ini juga menumbuhkan rasa cinta terhadap seni dan budaya, menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sosial serta sinergitas para pemuda di tapin dengan berbagai elemen masyarakat. Semoga tahun depan kopi untuk kemanusiaan terlaksana lagi dan lebih bisa merangkul sumber daya dan masyarakat umum,”ungkapnya

Selanjutnya Rizqi menyampaikan kegiatan ini diinisiasi bersama untuk sinergitas terhadap pemuda dan masyarakat umumnya yang disiapkan selama 2 bulan.

“Ada 5 komunitas pemuda yang tergabung dalam kepanitiaan kopi untuk kemanusiaa yaitu papadaan kopi, kompas muda, gelas budaya tapin, bilik budaya dan pappri tapin,” jelasnya

Selanjutnya Lisdayanti selaku sekretaris pelaksana mengatakan, Pada Kopi untuk Kemanusiaan II ini dilaksanakan dengan konsep berbeda dari sebelumnya dengan menambah unsur seni dan budaya. Hal ini sebagai upaya untuk menyelamatkan seni dan budaya daerah serta menjadi sarana mengedukasi generasi millennial.

“Sesuai dengan tema yang diusung Dari Kopi, Oleh Seni, Untuk Sosial, setiap malamnya akan disuguhkan dialog publik tentang ekonomi, kebudayaan dan kesosialan yang tentunya kami juga menghadirkan narasumber-narasumber yang berkompeten dalam bidangnya”tegasnya

Selain itu, Kopi untuk Kemanusiaan II melibatkan UMKM yang berjualan jajanan tradisional untuk berpartisipasi mengisi tenant yang disediakan panitia. Dan kembali lagi pada tujuan awal dilaksanakan di kopi untuk kemanusiaan tidak hanya wadah untuk berkumpul tapi juga wadah untuk bersedekah.

“100% keuntungan akan kami salurkan untuk orang-orang yang membutuhkan nantinya,” jelasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *