Rantau, sabanua.com – Tak hanya tanaman cabai dan terong, Lahan Integrated Farming System (IFS) yang digarap Kodim 1010/Tapin juga terdapat Tanaman Jahe.
Tanaman Jahe yang baru ditanam perdana, Senin, (28/03), berjumlah sekitar dua ribu (2.000) bibit, dengan jenis jahe merah dan jahe gajah.
Dikatakan koordinator penanaman jahe di lahan IFS, Pasiter Kodim 1010/Tapin, Kapten Inf Yanto Harsono dalam progam ketahanan pangan ini, Kodim Tapin juga menanam Jahe bekerja sama dengan Perusahaan batu bara setempat, masyarakat serta kelompok tani yang berada di Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lokpaikat.
“Prosesnya cukup mudah dan bisa diterapkan di pekarangan rumah dinas, kantor atau lahan lahan tidur yang selama ini jarang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman produktif, apalagi budidaya jahe merah dan jahe gajah tidak memerlukan penanganan yang sulit,” terang Kapten Inf Yanto.
Kapten Yanto menjelaskan, Karena di lahan IFS ini ada peternakan ayam petelur sekitar 700 ekor, pemupukan organik tanaman jahe bisa diambil dari kotoran ternak tersebut.
“Sekitar 2000 tanaman jahe yang sebelumnya sudah bertunas dan muncul daun muda, kita tanam, dan ini merupakan tanam perdana,”jelasnya
Proses penanaman jahe pada akhir bulan maret ini, menurut Pasiter, diperkirakan produk atau budidaya jahe akan dipanen antara delapan (8) sampai sembilan (9) bulan setelah masa tanam ini. (SB05)
Saya tertarik dengan program penanaman jahe gajah, kebetulan di desa kami banyak lahan tidur, kalau di perkenankan kami mengikuti program ini, harus ke mana kami ikut mau bergabungnya trim..