Kementan Sosialisasikan Biotron Solusi Pupuk Langka dan Mahal Disaat El Nino

TAPIN, sabanua.com – Dalam menghadapi El Nino yang berdampak pada degrasi tanah dan harga pupuk yang mahal, BBPP Kementerian Pertanian (Kementan) gelar pelatihan biochar three in one (Biotron), Kamis (20/7/2023) melalui program BOC Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di BBPP Binuang

Biotron bertujuan mendukung ketahanan pangan nasional berbasis pertanian berkelanjutan dan mandiri. Karena Biotron dapat menghemat biaya dan mudah ditemukan bahan bakunya di lingkungan sekitar serta mudah diterapkan.

Menteri Pertanian YSL sampaikan , Kementerian Pertanian Republik Indonesia ajak masyarakat menggunakan Bio char three in one (Biotron) untuk menghadapi langka dan mahalnya harga pupuk kimia, Rabu (28/6).

Pembuatan Biotron ini sangat mudah dan bahannya juga gampang didapatkan. Adapun proses pembuatan Biotron dari limbah pertanian dan ternak, pupuk organik cair dan hayati.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Biotron dapat menghemat biaya dan mudah ditemukan bahan bakunya di lingkungan sekitar serta mudah diterapkan.

“Biotron menjadi solusi dalam melawan mahalnya pupuk yang langka dan mahal di saat El Nino,” jelasnya saat opening speech melalui zoom meeting Program BOC BPPSDMP Kementan di BBPP Binuang.

Ia menambahkan Biotron merupakan perpaduan antara biochar dengan pupuk organik dan agen hayati.

Dia mengatakan fungsi Biotron adalah nantinya menyediakan oksigen, menyediakan air dan menyediakan nutrisi. Dengan demikian Biotron akan menjadi rumah bagi mikroba penyubur tanah. Dengan demikian Biotron akan menjadi rumah bagi mikroba penyubur tanah.

Kemudian pupuk organik akan membantu memperbaiki struktur dan PH tanah. Lalu agen hayati berfungsi mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan pungkas Dedi.

Kepala BBPP Binuang Bambang Haryanto mengatakan Inovasi Biotron sangat efisien dan biaya murah untuk meningkatan kesuburan tanah hingga produksi pertanian.

Mari kita biasakan masyarakat membuat Biotron. Sehingga petani di tanah air bisa memanfaatkan Biotron, karena dengan adanya Biotron pemerintah bisa menghemat subsidi anggaran yang dikeluarkan.

”Yang tadinya sangat banyak subsidi yang dikeluarkan dengan adanya Biotron pemerintah bisa menurunkan anggaran sebanyak 40-50 persen,” tutupnya. (JK/AG/SB05).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *