Jalan Rantau Baru Berubah Jadi Arena Road Race Liar

Aksi Bali
Aksi Balap Liar di Kawasan Rantau Baru

 

Rantau, sabanua.com – Kawasan Rantau Baru yang kini menjadi salah satu tempat rekreasi maupun bersantai masyarakat untuk melepas penat.

Namun saat ini kawasan Rantau baru mulai berubah menjadi arena Roadrace liar para generasi muda yang bahkan belum mendapatkan surat izin mengemudi (SIM).

Seorang Pengunjung, Fadly mengatakan 15 tahun yang lalu disini (red-kawasan Rantau Baru) hanya merupakan area persawahan dan Alhamdulillah sekarang disulap menjadi ikon dan tempat santai warga Kabupaten Tapin.

“Karena lokasinya yang strategis berada di tengah Kota Rantau, membuat tempat ini ramai dikunjungi setiap hari. Lebih ramai lagi hari Jumat,” jelasnya.

Fadly juga menyayangkan saat ini adalah lokasinya yang seolah-olah berubah wujud karena ulah oknum-oknum atau anak-anak muda.

“Tempat ini bagi saya ramah anak dan sangat nyaman untuk bersantai. Tapi, saat ini harus lebih berhati-hati karena terjadi ajang balapan liar,” jelasnya.

Ia mengatakan karena ini sangat membahayakan, sebagai warga masyarakat, pihaknya berharap ada pengawasan ekstra ketat khususnya hari Jumat sore.

“Ini sangat berbahaya, selain membahayakan pengunjung, aksi balap liar ini juga membahayakan pengemudi itu sendiri,” lanjutnya.

Ditambahkan seorang penjual Pentol, (Tidak Ingin disebutkan namanya) saat ditemui mengaku resah karena kawasan yang dulunya ramah, aman dan nyaman, kini semacam jadi area balapan yang tidak bisa dikontrol.

“Kita berharap petugas yang berwewenang bisa bertindak dan melakukan pengawasan yang ketat, khususnya hari Jumat Sore,” jelasnya.

Untuk diketahui, Ide Rantau Baru merupakan usulan bersama para tokoh Tapin, baik yang ada di dalam maupun yang berada di luar daerah, lewat musyawarah besar (Mubes).

Kawasan Rantau Baru mulai dilakukan pembebasan lahan sejak 2005 lali oleh Pemerintah Kabupaten Tapin kemudian menyusul pembangunan danau buatan.

Hingga saat ini, Kawasan Rantau Baru menjadi salah satu wisata yang sangat ramai dikunjungi, tidak hanya masyarakat Kabupaten Tapin tapi jadi tempat persinggahan masyarakat dari luar Kabupaten Tapin. (SB04)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *