PADANG, sabanua.com – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang mengajak petani milenial P4S Muda Berkarya asal Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan berpartisipasi meramaikan PENAS XVI tahun 2023 di Kota Padang, Sumatera Barat.
Pertanian organik modern didefinisikan sebagai sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan penggunaan pupuk organik menjadi salah satu cara mengurangi penggunaan pupuk kimia.
“Dengan penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki kesuburan tanah. Dengan demikian, produksi pertanian bisa ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan,” kata Syahrul.
Sedangkan untuk pangan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menyampaikan berbagai upaya dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan.
“Untuk menyediakan pangan dan kebutuhan masyarakat, Kementan terus menggerakkan pemanfaatan pekarangan masyarakat. Peran penyuluh penting agar mengedukasi masyarakat untuk mulai mengisi waktu luang dengan bercocok tanam mengembangkan pertanian urban farming,” jelas Dedi.
Secara terpisah, BBPP Binuang Bambang Haryanto melalui Koordinator Program dan Evaluasi Joko Triharjanto menambahkan
Petani milenial tersebut adalah, Maulana Akbar juga Ketua P4S Muda Berkarya warga Desa Pulau Pinang Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan turut serta mengikuti PENAS XVI di Sumatra Berat.
”Kegiatan ini merupakan ajang membentuk jaringan petani secara nasional khususnya P4S Disisi lain saya mendapatkan wawasan dan pengetahuan tambahan secara langsung.dan mengimplementasikan hal hal yang di peroleh pada PENAS XI di peternakan Bagus FARM milik P4S Muda Berkarya,” ungkapnya.
Adapun di kegiatan PENAS XVI, Maulana memperkenalkan inovasi pakan ruminansia berbasis limbah PKS solid decanter dan limbah pertanian. Serta Produk turunan lainnya.
”Seperti POC dari urine sapi dan kambing dan kohe sapi dan kambing berbahan campuran BIOCHAR,” tutupnya. (JK/AG/SB05)
