TAPIN, sabanua.com – Berdayakan kelompok tani empat Desa dari Kecamatan Paser Balengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur ikuti Pelatihan Budidaya Padi Organik yang digelar Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang.
Diketahui empat itu diantaranya Desa Sangkuriman, Desa Bekoso, dan Desa Tepian Batang dengan peserta kurang lebih sebanyak 95 orang. Dan berlangsung selama empat hari.
Kepala BBPP Binuang, Bambang Haryanto mengatakan bahwa pelatihan dimulai dengan penyampaian materi dan teori dalam Komitmen Berlatih dan Indikator Kinerja
Sasaran Kegiatan (IKSK) dan praktek lapangan sampai tanya jawab.
“Semoga apa yang sudah kita kerjakan dalam pelatihan bisa berguna dan bermanfaat untuk para petani dalam budidaya padi organik,” jelasnya, Minggu (9/7/2023).
Ia menjelaskan pelatihan ini cukup penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani dalam mengolah tanaman padi. Sebab, banyak kelebihan yang diraih dari sistem organik dibandin anorganik.
“Jelas organik memiliki banyak keunggulan, Salahsatu kelebihan diperoleh petani mengolah tanaman organik ialah ongkos produksi. Makanya ke depan kita berharap petani kita semuanya menerapkan organik,” harapnya.
Tidak lupa, Bambang juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh peserta dari Kecamatan Paser Balengkong yang sudah berkenan bekerjasama dengan pihaknya dalam meningkatkan kapasitas SDM Pertanian.
Sementara itu, Kepala Desa Sangkuriman, Juhri Hamdani mewakili peserta pelatihan budidaya padi organik juga mengucapkan terimakasih kepada BBPP Binuang karena sudah memfasilitasi dalam pelatihan tersebut.
“Terimakasih karena sudah mengajak kami bekerjasama dalam hal pemberdaya sumber daya khususnya kepada kelompok tani yang ada di Kabupaten Paser,” jelasnya.
Kepala Desa Tepian Batang, Syatta menambahkan dengan adanya kerjasama pihaknya berharap kerjasama yang sudah terjalin bisa terus berlanjut dan lebih baik lagi.
“Tujuan kita tidak lain untuk meningkatkan para petani dalam hal ini budidaya padi organik dengan harapan ilmu yang disampaikan bisa kami terapkan di tiap desa masing-masing,” terangnya.
Menurutnya juga, pola penanaman padi semacam ini perlu diterapkan agar para petani tidak lagi ketergantungan dengan bahan kimia sehingga merusak unsur hara tanah. (JK/AG/SB05).