RANTAU, sabanua.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Tapin Ir H Nordin MS bersama Kepala desa Bitahan Baru dan mitra kerja proklim sambut kunjungan tim verifikasi lapangan proklim Lestasi, bertempat di aula desa Bitahan Baru, Kamis (30/05).
Berhadir dalam rombongan tim teknis proklim M Ardiansyah, tim verifikasi Ditjen Mitigasi Perubahan Iklim Lodi Junio SHut, perwakilan dinas LH provinsi Kalsel, Camat Lokpaikat, Perwakilan PT.Bhumi Rantau Energi, PT.Energi Batubara Lestari, PT.Kalimantan Prima Persada dan PT.Hasnur Riung Sinergi dan Muspika kecamatan, tokoh masyarakat, Bumdes, karang taruna, PKK desa dan instansi terkait lainnya.
Tim teknis proklim M Ardiansyah mengatakan, kedatangan ke desa Bitahan Baru untuk melihat langsung apa yang sudah dilakukan dalam mendukung program kampung iklim, diantaranya kegiatan penghijauan, pengelolaan sampah, pertanian terpadu dan upaya – upaya lainnya dapat rangka penanganan perubahan iklim di tingkat lokal.
Penanganan perubahan iklim ini tidak bisa dilakukan oleh kelompok tertentu saja, tetapi harus ada kerjasama yang bersinergi, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat, hal itu agar penanganan bisa berdampak lebih luas dengan banyak upaya – upaya yang dilakukan.
“Kita bisa mengurangi pemanasan global dengan harapan mengurangi perubahan iklim,” tandasnya.
Sementara itu Feri Januar Faizal, General Manager PT BRE mengatakan, pihaknya yang merupakan anak perusahaan Hasnur Group dan Padang Karunia Group sudah melaksanakan program kemitraan kampung iklim sejak tahun 2022 lalu.
Sejak itu banyak bantuan CSR yang diberikan, salah satunya pembangunan agro wisata, pembangunan sumur bor dan fasilitas air bersih dan program penghijauan.
Untuk melengkapi program kampung iklim, pihaknya juga memberikan bantuan diantaranya seperti pengadaan solar cel, tempat sampah dengan total sekitar Rp.850 juta di tahun 2024 dan akan terus berlanjut untuk program berkelanjutan di 10 desa Binaan lainnya.
Program kampung iklim masuk dan kegiatan 8 pilar perusahaan yang salah satunya lingkungan akan terus mendukung desa Bitahan Baru mencapai tahap lestari.
Sementara itu, Kepala Dinas LH Tapin, H Nordin mengatakan, perubahan iklim adalah adalah tantangan besar yang dihadapi saat ini, fenomena ini tidak hanya berdampak pada lingkungan alam, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu perlu adanya kesadaran kolektif dan tindakan nyata dari semua pihak untuk mengatasi masalah ini.
“Salah satu wujud nyata komitmen kita adalah adanya program kampung iklim yang bertujuan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim serta mengurangi emisi gas rumah kaca,” jelasnya.