Rantau, sabanua.com – Tingginya harga pupuk di pasaran membuat para petani kesulitan untuk membelinya. Terlebih khusus untuk pupuk subsidi dibeberapa wilayah yang ada di Kalimantan selalu kekurangan ketersediaannya.
Untuk itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), meluncurkan program Gerakan Pertanian pro Organik (Genta Organik) pada bulan Desember 2022 lalu.
Yang mana Genta Organik merupakan salah satu upaya Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian dalam mendorong petani dan penyuluh untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk anorganik (kimia) dan menerapkan pemupukan berimbang untuk menjaga kesuburan tanah sekaligus menunjang nutrisi bagi tanaman.
Namun tidak semua petani mengerti membuat Genta Organik, sehingga Kementerian Pertanian Republik Indonesia meminta kepada seluruh jajarannya agar dapat memberikan pelatihan kepada para petani yang ada di Indonesia, dan tidak terkecuali Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang yang membawahi Pertanian di Kalimantan yang turut melaksanakan pelatihan kepada para petani di Kabupaten Tabalong sejak Januari – Mei 2023.
Dalam sambutannya pada saat meluncurkan program Genta Organik, Menteri Pertanian (Mentan) SYL tiada henti mengajak penyuluh, Widyaiswara, Dosen lingkup kementan dan pihak terkait untuk terus mendampingi petani, meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian antara lain dengan menggunakan pupuk organik.
Mentan SYL juga mengatakan bahwa tanah dalam pertanian itu sangat penting dan menjadi kewajiban petani untuk memeliharanya.
“Kalau kesuburan turun, mikroba turun, produksi juga akan turun. Diharapkan produksi meningkat. Caranya satu perbaiki pupuk kita jangan puluk kimia saja. Kita dahului beri makan dan nutrisi tanah dengan pupuk organik, hayati dan pembenahan tanah, ” jelasnya.
Ditambahkan, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menyarankan kepada para petani untuk mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia, yang mana hal ini sebagai bukti kepedulian kepada lingkungan dan ekosistem. Apalagi dengan adanya fenomena alam El Nino, yang sangat berdampak terhadap ketahanan pangan nasional.
Penggunaan pupuk dan pembenah tanah organik akan sangat membantu mengeliminer dampak EL Nino terhadap media tanam yaitu tanah dan air yang menjadi factor produksi sangat strategis.
“Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah secara mandiri, Genta Organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk kimia,” kata Dedy Nursyamsi.
Kepala BBPP Binuang, drh. Bambang Haryanto mengatakan selama beberapa bulan melaksanakan sekolah pelatihan pembuatan Genta Organik di Kabupaten Tabalong hasilnya sangat memuaskan, rata-rata mencapai 7.7 ton/ha dari control tanpa perlakuan pembelajaran SL-Genta Organik hanya sebesar 5.6 ton/Ha
“Akhir dari kegiatan Sekolah lapang ini dilaksanakannya Farming Field Day(FFD) tanggal 4 Mei 2023, di Poktan Rukun Tani Sentosa Desa Masingai 2 Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong pada lahan 17 Ha dari total kegiatan ini mencapai 261 ha pada 10 Poktan yang difasilitasi kegaitan dari Pusat Pelatihan Pertanian,BPPSDMP.”Tegas drh.Bambang Haryanto , Kepala BBPP Binuang.