RANTAU, sabanua.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin, H. Sufiansyah, memberikan apresiasi yang tinggi kepada desa-desa yang berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) di tingkat lestari dan utama.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT Bhumi Rantau Energi (PT BRE) yang telah berperan aktif dalam membina desa-desa tersebut.
“Alhamdulillah, tahun ini empat desa di Kabupaten Tapin berhasil meraih penghargaan Proklim, dengan satu desa mendapatkan kategori Proklim Utama, satu lagi Proklim Lestari, serta dua desa lainnya meraih sertifikat Proklim,” ungkap H. Sufiansyah, Sabtu (10/08/ 2024).
Lebih lanjut, H. Sufiansyah menjelaskan bahwa masing-masing desa memperoleh penghargaan dalam kategori yang berbeda. Desa Bitahan Baru di Kecamatan Lokpaikat berhasil meraih trofi Proklim Lestari, penghargaan tertinggi dalam program ini.
Sedangkan Desa Salam Babaris di Kecamatan Salam Babaris mendapatkan trofi Proklim Utama. Desa Pualam Sari dan Padang Sari di Kecamatan Binuang masing-masing dianugerahi sertifikat Proklim.
“Penghargaan ini adalah pengakuan atas upaya mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim di tingkat desa,” tambahnya.
Di sisi lain, Joko Bagiono, Corporate Affair Manager PT BRE, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian Desa Bitahan Baru yang berhasil meraih penghargaan Proklim Lestari, setelah melalui proses pembinaan yang panjang selama empat tahun.
“Sejak awal, PT BRE telah membina 12 desa, dan seiring berjalannya waktu, kami fokus pada 10 desa sebagai bagian dari persyaratan untuk mencapai Proklim Lestari,” ujarnya.
“Upaya yang dilakukan meliputi penyediaan fasilitas air bersih ke seluruh rumah warga, pembangunan tempat sampah, serta pengadaan energi solar cell yang meningkat dari 4 unit menjadi 8 unit,” jelas Joko.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi desa-desa yang terlibat, tetapi juga menunjukkan kolaborasi yang sukses antara pemerintah daerah dan perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendorong pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Tapin.