BARITO KUALA, sabanua.com – Setelah hampir 24 jam pencarian yang tak kenal lelah, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan Bilqis Nafisah, bocah 4 tahun yang tenggelam di Sungai Barito, Desa Pulau Alalak, Kecamatan Alalak, Barito Kuala (Batola).
Penemuan ini menjadi bukti nyata dari kerja keras tim pencari serta dukungan masyarakat setempat yang tak henti memberikan bantuan dan informasi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, I Putu Sudayana, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas sinergi semua pihak dalam proses pencarian.
“Kami menerima laporan dari warga terkait lokasi terakhir korban pada pukul 05.30 WIB. Kecepatan informasi ini sangat membantu tim kami dalam mempercepat pencarian,” jelasnya.
Berbekal informasi tersebut, Tim SAR Gabungan segera menggelar evakuasi pada Jumat pagi (1/11/24), pukul 07.00 WIB.
Berbagai sarana pendukung seperti perahu karet, Rescue D Max, peralatan selam, dan alat komunikasi digunakan untuk memastikan pencarian berjalan maksimal dan aman. Jasad Bilqis akhirnya ditemukan sejauh 300 meter dari titik nol tempat tenggelamnya.
“Kami berterima kasih atas kerja sama seluruh unsur terkait, dari Basarnas, TNI, Polri, hingga para relawan dan masyarakat yang telah memberikan informasi serta dukungan moril selama operasi ini berlangsung,” ujar Sudayana.
Ia menegaskan, operasi ini menjadi wujud nyata dari kebersamaan dan komitmen melindungi keselamatan warga, khususnya di wilayah yang rawan kecelakaan seperti bantaran sungai.
Kehadiran masyarakat di lokasi pencarian bukan hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga semangat bagi tim yang bekerja tanpa henti sejak awal laporan diterima.
Beberapa warga secara sukarela membantu menyisir tepian sungai dan memberikan informasi seputar arus dan lokasi yang dicurigai.
Meski Bilqis telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, pencarian ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kebersamaan dan peran aktif masyarakat dalam membantu setiap upaya penyelamatan.
Kejadian ini juga diharapkan menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat terhadap anak-anak, terutama di sekitar perairan yang berpotensi berbahaya.
“Kami harap seluruh pihak tetap meningkatkan kewaspadaan, khususnya bagi anak-anak yang bermain di sekitar sungai,” tutup Sudayana, seraya mengajak masyarakat untuk terus bersinergi menjaga keselamatan lingkungan.