
Kuala Kapuas – Tukang cukur rambut di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) mendulang rejeki jelang Idul Fitri 2025, omset per hari naik tajam hingga 400 persen.
Beberapa tukang cukur di Kuala Kapuas, wilayah ibukota kabupaten menyatakan bahwa terjadi peningkatan pelanggan sejak H-7 Lebaran.
Peningkatan bervariatif, omset meroket naik kisaran 200 persen – 300 persen. Dibanding hari biasa, rata-rata hanya 15-20 kepala per hari. Para tukang cukur rambut ini seragam mengatakan bahwa, fenomena ini terjadi setiap tahun.
Meskipun tak dapat THR, langit memiliki caranya sendiri untuk berbagi keberkahan terhadap para pencukur rambut di kampung tanah Dayak ini. Bulan suci ramadan benar-benar berkah.
Berkaca dari Yannor. Ia adalah seorang tukang cukur rambut, sudah 20 tahun mengabdi untuk ketampanan masyarakat Kapuas. Lokasi usahanya berada di pinggir Jalan Patih Rumbih, Kelurahan Selat Tengah.
Yannor mengatakan jelang Lebaran ini yang datang cukur rambut bisa mencapai angka 100 kepala perhari, sebelumnya paling banyak cuma 20 kepala.
“Kita hitung sajak seminggu ini sudah mulai ramai. Ya, bisa aja 90 sampai 100 kepala sehari,” ujarnya Minggu malam (30/3/2025) di tempat usahanya itu.
Jam operasional Yannor ini seperti biasa, mulai dari pukul 08:00 WIB – sampai malam. Jika antrean habis dipukul 22:00 WIB maka, pekerjaan selesai. Namun, jika masih ada lain cerita, diladeni Yannor sampai selesai.
“Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa yang datang cukur rambut,” ucapnya, sambil pegang gunting menghadapi pelanggan.
Lelaki berperawakan berumur 45 tahun ini, rupanya segan menyebutkan omset per hari untuk baru – baru ini.
“Perkepala Rp15 ribu. Tak ada bedanya rambut gondrong maupun cepak, sama harga segitu,” ungkapnya.
Kita hitung saja, angka terendah dari kisaran pelanggan Yannor sejak seminggu terakhir ini; 90 kepala per hari. Maka, saban hari omsetnya mencapai Rp 1,3 juta, sepekan menyentuh angka Rp9,4 juta.
Jerih payah Yannor cukup cuan di akhir bulan ramadan ini. Tak kalah dengan THR para PNS di Kabupaten Kapuas.
“Alhamdulillah, setiap tahun memang ramai terus. Sebenarnya sudah terlihat sejak 10 hari terakhir ramadan. Namun, yang paling terasa ya sejak H-7,” ujarnya.
Yannor mengatakan, setiap hari-hari besar pasti ada peningkatan. Tapi yang paling pesat di penghujung bulan ramadan menuju Idul Fitri.