Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan menggandeng Pratiwi Juliani seorang penulis nasional dalam acara talk show bertema “Menulis Tapin Maju : Pemuda Berkarya, Daerah Berdaya Untuk Indonesia di Bulan Bung Karno”, Minggu (8/6/2025) di Cafe Three’fa Rantau.
Pratiwi ini adalah seorang novelis yang berangkat dari Tapin. Karyanya : Atraksi Lumba-lumba (2018), Dear Jene (2019) – Debu Dalam Angin (2020). Di Indonesia , ia juga dikenal sebagai penulis skenario film dan Ketua Yayasan Richard Oh Kusala Indonesia (YRKI).
Ketua FTBM Kabupaten Tapin Yuspianor mengatakan di balik tema yang di usung itu menyimpan semangat ajakan untuk menyuarakan Tapin dalam narasi Indonesia. Hari ini, ia bilang Tapin sudah menentukan arah melalui visi 2025-2029 : terwujudnya Tapin maju dan Beriman (Berintegritas, Sejahtera, Inovatif, Agamis, dan Berkelanjutan).
“Salah satu misinya adalah: meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, berdaya saing dan berakhlak mulia. Dan saya percaya, itu hanya bisa tercapai jika kita kuat dalam: literasi, pembelajaran sepanjang hayat, dan keterlibatan generasi muda dalam produksi gagasan dan tulisan,” jelas Yuspi -sapaan akrab- legislator PDI Perjuangan ini.
Yuspi percaya, untuk mendorong Tapin Maju. Salah satu caranya adalah melalui gerakan literasi yang apik dan kuat. Keyakinannya itu seperti yang Bung Karno katakan “Saya telah membuat revolusi dengan pena dan pikiran,”.
“Artinya, literasi bukan sekadar hobi, tapi alat perjuangan. Menulis adalah bentuk pengaruh, cara mengubah masyarakat,” ujar Yuspi.
Forum yang digawangi Yuspi ini baru terbentuk awal tahun ini. Dengan menghadirkan Pratiwi, ia berharap semangat pegiat literasi di Tapin makin kencang dan menemukan arahnya.
“Jelas kita ingin, ada ‘Pratiwi, Pratiwi’ lain yang lahir dari Tapin : bisa berkarya dan menjangkau prestasi yang setinggi-tingginya,” ucapnya.
Selebihnya, Yuspi memberikan apresiasi setinggi langit kepada Pratiwi karena telah berkenan menebar nilai – nilai yang baik untuk pergerakan literasi di Kabupaten Tapin.
Sementara itu, Pratiwi memberikan apresiasi balik terhadap FTBM Tapin. Ia bilang, kegiatan seperti ini adalah gerakan yang sangat baik untuk perkembangan atau kemajuan literasi di daerah.
“Kita yakin kalau kegiatan seperti ini terus dilakukan secara berkala, pasti nanti akan ada generasi-generasi penerus baru yang bisa mengangkat dan menjadi kebanggaan Kabupaten Tapin,” ucapnya.
Perbincangan hangat pada acara itu, melahirkan satu ide untuk membangun ruang kreatif bagi para pegiat. Misalnya, lomba menulis tentang lokal Tapin yang bakal diakomodir oleh FTBM.
Pratiwi senang dengan ide itu. Ia berharap pokok pikiran ini bisa terealisasi. “Sangat positif, kegiatan yang sangat positif, diharapkan bisa diadakan secepatnya. Karena itu bisa jadi sebuah forum yang menghidupkan kreativitas anak anak di banua (daerah) kita. Untuk menyalurkan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan yang pasti nanti akan berdampak baik terhadap daerah,” harapnya.
Hadir pada acara ini, Asisten Pemerintahan dan Kesra sekaligus Plt Dinas Perpustakaan Daerah Zainal Abidin sebagai perwakilan Bupati Tapin Yamani.
Sedangkan peserta. Tak kurang dari 50 orang yang nimbrung menyerap ilmu dari Pratiwi, mulai dari pelajar, mahasiswa – guru yang aktif sebagai pegiat literasi di Tapin.
Mereka ini ada yang tergabung dalam berbagai entitas di Tapin, di antaranya: Pemuda Ruhui Rahayu, BEM Poltek Syekh Salman Al-Farisi, BEM Assuniyah, Forum OSIS, Duta Wisata, Duta Baca, Forum Anak, HMI, PMII, Ansor, Ikatan Pustakawan Indonesia, Pemuda Muhammadiyah, Forum Literasi, Lathiful Kabir, Balunan Handuk, Cahaya Ilmu dan Tilik Rahayu Tapin.
Penulis, Fauzi Fadilah
