Rantau, sabanua.com – Hadirkan keasrian alam, Pemerintah Kabupaten Tapin bekerjasama dengan PT Antang Gunung Meratus (AGM) terus perbaharui kawasan Ekowisata Bakantan di Lok Buntar Kabupaten Tapin.
Officer Ekowisata Bekantan Lokbuntar Tapin, Jeni mengatakan bahwa direstorasi pasca terjadi kebakaran pada 2016 yang lalu dengan tujuan untuk melestarikan bekantan yang terancam punah di wilayah Kabupaten Tapin.
Maka Pemkab Tapin bersama perusahaan berkomitmen untuk terus menghijaukan dan merestorasi lokasi Ekowisata Lok Buntar menjadi tempat yang layak bagi tempat tinggal primata khas Kalimantan itu.
“Kita terus berupaya untuk menjadikan Lok Buntar menjadi tempat tinggal yang layak untuk Bekantan,” ujarnya.
Kendati saat ini kondisi lingkungan sudah mulai hijau, tapi upaya perbaikan lingkungan akan terus dilakukan.
“Ada sekitar 18 bekantan yang ada di sini. Selain itu juga ada belasan jenis burung yang terdapat disini,” jelasnya.
Sekedar diketahui, saat ini Ekowisata Bekantan ini memiliki luas 90 hektar diisi belasan Bakantan dan banyak juga hewan serupa lainnya, seperti lutung atau hirangan, orang hutan atau uwa-uwa, dan jenis-jenis burung.
“Tempat ini memang terus diperbaharui agar semakin layak jadi habitat bagi semua jenis hewan yang terancam punah,” ucapnya.
Ia mengatakan terkait apakah akan dibuka untuk umum atau tidak, pihaknya mengakui harus berkoordinasi dengan Pemkab Kabupaten Tapin.
“Sedang kita bangun komunikasi dengan Pemda bagaimana baiknya. Kalaupun nantinya akan dibuka untuk umum pasti akan ada pemberitahuan,” jelasnya.
Sementara itu, Juara I Duta Lingkungan Kabupaten Tapin Tahun 2021, Aisyah Nabila saat mengunjungi ekowisata bakantan dirinya merasa kagum dengan restorasi habitat Bakantan di Lok Buntar tersebut.
“Ini baru pertama kali. Secara umum tempat ini sudah sangat nyaman bagi semua jenis hewan yang keberadaanya terancam punah,” ujarnya.
Aisyah mengatakan karena kondisi dan situasinya sudah tertata dan diperbaharui, pihaknya berharap agar masyarakat di setempat agar tetap menjaga dan dilestarikan keasrian yang ada.
“Kita belajar dari pengalaman. Hutan lindung ini pernah terbakar sangat hebat. Saat ini sudah diperbaharui dengan sangat baik. Maka tugas kita semua untuk dijaganya,” ujarnya.