Rantau, sabanua.com – Dinas Pertanian Kabupaten Tapin pastikan ternak yang beredar di pasaran maupun yang di ternakan oleh para petani bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Selama tiga hari tim dari dinas pertanian Tapin melakukan monitoring di pasar dan kandang ternak milik petani di Tapin, dan tidak menemukan gejala PMK pada hewan ternak,” Ujar Kepala Dinas Pertanian Wagimin, Selasa 10/05.
Dijelaskan, Wagimin beredarnya penyakit PMK yang menjangkiti hewan ternak khususnya sapi di daerah Jawa Timur membuat Kalimantan Selatan waspada salah satunya Kabupaten Tapin. Hal ini dikarenakan sapi yang berada di pasaran rata – rata berasal Jawa Timur, NTB, dan Aceh
“Ada 7.000 ternak sapi asal Jawa Timur yang terkena penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang kita waspadai masuk Khususnya ke Kabupaten Tapin,” Bebernya.
Untuk itu selama tiga hari melakukan monitoring dibeberapa kantong ternak seperti Tapin Tengah dan Tapin Selatan serta di pasar tidak ditemukan PMK.
“Monitoring sendiri terdiri dari pihak dokter hewan dan dari dinas pertanian Kabupaten Tapin,” Jelasnya.
Dijelaskan Wagimin, Seandainya ditemukan gejala PMK pada hewan ternak di Tapin akan dilakukan pemisahan atau isolasi kepada ternak tersebut dan akan dilakukan pengambilan sample darah untuk dilakukan pengujian laboratorium. (SB02)