Ahmad Nasir asal Kabupaten Tapin cetak sejarah sebagai penggagas upacara HUT Republik Indonesia pertama di Institut Agama Islam Darussalam Martapura (IAID) Martapura Kalimantan Selatan.
Nasir, anak pertama dari sepasang kekasih ; Hasri Pani S.Ag S.Pd.i dan Sri Mulyani S.Ag ini mengatakan upacara HUT ke-78 ini adalah yang pertama sejak IAID Martapura didirikan 1968 silam.
Nasir yang merupakan salah satu cucu dari Bupati Tapin pertama (1964-1965) yang bernama Patih H. Naseri ini berpikir, bahwa 17 Agustus ini adalah momentum yang pas sebagai upaya menanam, menumbuhkan ataupun menambah rasa nasionalisme kepada individu di lingkungan perguruan tinggi.
Dewasa ini Nasir yang menjabat Ketua UKM Resimen Mahasiswa (Menwa) sekaligus Kementerian Pertahanan Dewan Eksekutif Mahasiswa di IAID Martapura merasa memiliki tanggung jawab untuk memikirkan tentang rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara.
“Saya rasa punya tanggung jawab dalam membangun semangat cinta tanah air bagi mahasiswa IAID Martapura,” ujar mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Prodi PAI (Pendidikan Agama Islam), Konsentrasi SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) ini.
Sebagai gambaran, untuk merefleksikan maksud lelaki kelahiran 15 Maret 2002 ini, yakni seperti perkataan Sayyidina Umar bin Khattab dalam kitab Ruh Al-Bayan karangan Imam Haqqi bin Musthafa Al-Hanafi dalam salah satu atsar dari Umar bin Khattab :ﻟَ
ﻮْﻟَﺎ ﺣُﺐُّ ﺍﻟْﻮَﻃَﻦِ ﻟَﺨَﺮُﺏَ ﺑَﻠَﺪُ ﺍﻟﺴُّﻮْﺀ ﻓَﺒِﺤُﺐِّ ﺍﻟْﺎَﻭْﻃَﺎﻥِ ﻋُﻤِﺮَﺕِ ﺍْﻟﺒُﻠْﺪَﺍﻥُ
“Seandainya tidak ada cinta tanah air, niscaya akan semakin hancur sebuah negeri yang terpuruk. Maka dengan cinta tanah air, negeri-negeri termakmurkan,”.
Niat Nasir ini, direspon positif oleh pihak IAID Martapura yang saat ini di pimpin rektor Prof. Dr. Hafizh Anshari, AZ, MA.
“Respon institut untuk pelaksanaan upacara tentunya mendapat apresiasi dari pihak institut yaitu sebagai generasi yang mencetak rekor baru di kampus karena upacara ini menjadi upacara 17 Agustus perdana, dan juga dapat apresiasi dari pihak Madrasah Aliyah Muallimin Darussalam karena dapat diikut sertakan dalam upacara 17 Agustus ini,” ujar komandan upacara HUT ke-78 RI di IAID Martapura ini.
Nasir yang juga sebagai kaka dari Muhammad Nafis (16) dan Nur Aulia Hashtuti (9) ini menginginkan agar perayaan HUT RI ini terus dilaksanakan dan bisa dimaknai serius oleh semua angkatan yang akan datang.
Berikut nama-nama yang mesti dicatat dalam sejarah, IAID Martapura pada perayaan HUT RI ini.
Formasi HUT ke-78 RI
Inspektur Upacara Wakil Rektor III Drs. H. Izzuddin, M.Ag, Master Of Ceremony Khadijah, Komandan Upacara Ahmad Nasir, Pembaca UUD Amalia Zahra, Pembawa Teks pancasila Al-Bushiri, Pembaca Sumpah Mahasiswa Presma Andreansyah, Pembacaan Do’a Leksi Glen dan paduan suara oleh Sanggar Arrumi.
Petugas Paskibraka : Muhammad Fauzi, Halisah, Yuli, Rizkiah, Muhammad Fadilah, Jamil, Nursaepul Bahri, Ahmad Ariyanto, Ahmad Sapi’i, Ghafur, Fathurrahman, Riska Amalia, Azizah, Syamli, Nisa dan Muhammad Doni Olan Saputra.