Senior Estate Manager PT Kharisma Inti Usaha (KIU) Agustian memberikan arahan kepada regu mitigasi karhutla, Senin (7/7/2025).Tapin – Sabanua.com, PT Kharisma Inti Usaha (KIU) sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menggandeng Manggala Agni untuk melatih pasukan agar tangkas melakukan mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Manggala Agni ini adalah satuan brigade pengendalian karhutla yang dibesut oleh Kementerian Kehutanan.
Senior Estate Manager PT KIU Agustian mengatakan profesionalisme Manggala Agni adalah alasan kemitraan tetap berlanjut sejak 2020 hingga hari ini. Dan sejumlah langkah strategis mitigasi karhutla pun sudah terbentuk di perusahaan ini.
“Kita inginkan pasukan kita menjadi lebih profesional nantinya. Pasukan ini terus kita perkuat dari tahun ke tahun melalui training dengan Manggala Agni ” ujarnya saat pembukaan pelatihan di kawasan Kantor Besar PT KIU, Senin (7/7/2025).

Pelatihan ini digelar selama tiga hari. Mulai dari pembelajaran teori hingga praktik. Personil Manggala Agni memperkenalkan tentang dasar bencana, pencegahan hingga cara pengoperasian peralatan untuk mitigasi karhutla.
Pasukan anti karhutla mencapai 80 orang. Terbentuk dari pekerja PT KIU dan dari regu binaan perusahaan yakni kelompok tani peduli api (KTPA) diisi oleh masyarakat desa sekitar perkebunan di tiga kecamatan : Tapin Tengah, Candi Laras Utara dan Binuang.
“Mengingat upaya yang telah kita lakukan ini. Untuk mitigasi karhutla : kita sangat siap,” ujar Agustian.
Sikap sigap PT KIU terhadap potensi ancaman karhutla ini, sangat berdasar yakni melindungi mata rantai perekonomian dan kebutuhan minyak kelapa sawit mentah (CPO) dalam negeri.
Agustian mengatakan jika bencana kebakaran menyentuh perkebunan PT KIU. Maka, sangat berpotensi mengganggu produksi. Jelas, berdampak terhadap 2.300 pekerja.
“Produksi rata-rata 40 ribu ton CPO, 200 ribu ton TBS (tandan buah segar) per tahun. Untuk 2.300 pekerja, kita rata – rata setiap tahun mengeluarkan gajih Rp10 miliar,” ujarnya.

CPO itu diproduksi langsung di pabrik yang berada di PT KIU. Kelapa sawitnya berasal dari kebun seluas 17.000 hektar. Terdiri dari kebun inti seluas 14.661 hektar dan kebun plasma masyarakat sebanyak 5.000 hektar.
“Semua buyer kita untuk kebutuhan dalam negeri. Dan kita beberapa tahun lalu sudah mengantongi sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil),”ujarnya.
PT KIU ini dikenal sebagai salah satu perusahaan yang punya eksistensi baik di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Maka wajar, dua sertifikat bergengsi bagi industri kelapa sawit itu didapatkan oleh PT KIU.
Terpisah, Sustainability Officer PT KIU Anggita Fretty menambahkan, alasan rangkaian kegiatan dengan Manggala Agni ini kembali dilakukan untuk penyegaran kemampuan personil dan sebagai upaya perusahaan dalam mematuhi regulasi.
“Kita juga melibatkan anggota KTPA binaan PT KIU yang sebelumnya telah terbentuk untuk bersama-sama mendapatkan pelatihan dari Manggala Agni,” ujarnya.
Anggita mengatakan pengasahan kemampuan ini tak hanya diuji pada saat karhutla. Demi melekatkan spesialisasi karhutla ini, ke depan PT KIU akan kembali melakukan pertandingan antar regu anti bencana kebakaran ini.
“Kita menginginkan keberlanjutan dan bersinergi dengan desa binaan dan masyarakat sekitar untuk menghadapi karhutla,” ujar wanita muda sarjana pertanian ini.
Musim Kemarau, Api Mengancam
Kepala Seksi Wilayah I Kalteng – Kalsel Balai Dalkarhut Wilayah Kalimantan, Winingtyas Wardhani mengatakan bulan Juli ini sudah mulai, fase musim hujan ke kemarau dan para pihak bergerak siaga api.
“Sekarang, kita sudah memasuki bulan kemarau, walaupun masih kemarau basah,” ujarnya saat menghadiri acara yang digelar PT KIU.
Winingtyas bilang bahwa siaga itu harus tetap dipersiapkan dengan terukur dan terarah, meskipun sekarang disebut sebagai kemarau basah.
Ia memberikan apresiasi atas persiapan yang hari ini dibentuk dan dibangun oleh perusahaan satu ini. Winingtyas mengatakan PT KIU bisa menjadi cerminan untuk perusahaan perkebunan kelapa sawit lainnya.
“Kalau menurut saya, apa yang dilakukan PT KIU ini cukup responsif,” ungkapnya.
Kapolsek Tapin Tengah IPDA Erik Saputra mewakili Kapolres memberikan atensi senada atas pergerakan PT KIU terhadap kesiapan antisipasi ancaman kebakaran yang potensi merugikan banyak pihak.
“Apresiasi kita setinggi langit untuk inisiasi PT KIU ini. Intinya, kita sangat mendukung dan siap bekerjasama,” ujarnya.