RANTAU, sabanua.com – Kerap kali terjadi banjir ketika curah hujan tinggi di jalan penghubung di salah satu area tambang batubara, Pj Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin turun tangan lakukan pemantauan, Rabu (10/1/2024).
Pemantauan daerah rawan banjir tersebut yakni di Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin tepatnya di jalan jalur Rantau Miawa atau penghubung Kecamatan Piani.
Syarifuddin menyampaikan tujuan memantau langsung di area tambang batubara tersebut karena kerap banjir, sehingga menghambat mobilitas orang dan barang di ruas jalan utama masyarakat.
“Kita mengawal dari Forkopimda dan pihak perusahaan bagaimana untuk mengatasi hal seperti ini bisa teratasi sehingga kelancaran masyarakat bisa pulih,” ujarnya.
Pj Bupati mengungkapkan belakangan pihaknya menerima keluhan dari masyarakat yang melintas dikarenakan setiap curah hujan tinggi jalan penghubung tersebut kerap terjadi banjir.
“Ini akses satu-satunya menuju Kecamatan Piani,” pungkasnya.
Sementara, Camat Piani, Arie Wijaya mengatakan banjir di jalan penghubung antardesa – antar kabupaten di wilayah Desa Bitahan Baru ini terjadi terakhir kali pada Senin (8/1) kemarin.
Akibat dampak dari banjir tersebut melumpuhkan mobilitas orang dan barang, diperkirakan hingga sekitar tiga jam.
“Terakhir ke dalam air sekitar satu meter, merendam jalan sepanjang 50 meter memiliki arus yang kuat. Sempat lumpuh orang mau ke sekolah, ke kantor dan bekerja tak bisa lewat,” ujarnya.
Diketahui banjir di lokasi tersebut memang sudah langganan apabila terjadi curah hujan yang tinggi di area tambang batubara tersebut.
Wakil Kepala Teknik Tambang PT Energi Batubara Lestari (EBL), Binner Joni Alson salah satu pihak perusahaan yang menambang di sekitar lokasi kejadian mengatakan akan bersinergi dengan para pihak untuk menuntaskan permasalahan tersebut.
“Untuk antisipasi untuk sementara sesuai masukan, mungkin kita akan menyiapkan pompa untuk penurunan air,” pungkasnya.