Rantau, sabanua.com – Mendapatkan dukungan penuh oleh Perusahaan PT Bhumi Rantau Energi dengan Corporate Social Responsibility dan program berkualitas yang berkelanjutan.
Hal inilah yang membuat Kampung Keluarga Berkualitas (KB) “Tirta Pare” Desa Bitahan Baru di Kabupaten Tapin dinilai layak maju sebagai perwakilan Kalimantan Selatan pada peringatan ke-30 Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2023 di Sumatera Selatan mendatang.
Diakui Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel Ramlan Kampung KB di Tapin ini lebih unggul dibandingkan perwakilan dari tiga kabupaten kota lain di Kalimantan Selatan.
“Kampung KB Desa Bitahan Baru ini kategorinya sudah berkelanjutan, di tingkat provinsi (Kalsel) tinggi nilainya,” ujarnya saat menghadiri verifikasi lapangan Kampung KB, belum lama tadi
Dijelaskannya Keunggulan Kampung KB “Tirta Pare” Desa Bitahan Baru ini, yakni karena memiliki program yang berkelanjutan dan berdampak langsung kepada masyarakat serta dukungan penuh dari pihak perusahaan melalui CSRnya.
“Kita nilai, Kampung KB Desa Bitahan Baru sudah siap ikut bersaing mewakili Kalsel ke tingkat nasional pada Harganas 2023 nanti,” ujarnya.
Verifikasi di Desa Bitahan Baru ini, meliputi sektor ekonomi, pendidikan, gerakan pemuda hingga keterlibatan pihak seperti Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tapin Ahlul Janah mengungkapkan pihaknya yakin dengan segala potensi yang ada, Kampung KB di Desa Bitahan Baru ini bakal maju ke tingkat nasional.
“Kampung KB kita berpotensi ke tingkat nasional. Perkembangannya sangat maju,” ujarnya.
Seluruhnya di Tapin, ada 25 Kampung KB. Sebelumnya, kata dia, saat penjaringan dari provinsi pihaknya menyodorkan tiga perwakilan yaitu dari Desa Bitahan Baru, Desa Hiyung dan Desa Mekar Sari.
Sekedar informasi tentang kemajuan desa yang dekat dengan aktivitas pertambangan batu bara ini.
Desa Bitahan Baru ini memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
Pada 2021 lalu, Bumdes itu menyerahkan laba untuk PAD sebesar Rp 45,7 juta untuk daerah. Tercatat, menjadi yang terbesar dibandingkan penghasilan Bumdes lainnya.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bumdes bernama Mitra Hidayah Mandiri ini meliputi ; penyediaan air bersih bagi masyarakat, jual beli besi bekas, penyediaan catering untuk perusahaan tambang.
Selain itu, desa maju itu kini juga telah mengembangkan agrowisata, untuk ketahanan pangan. (SB07)