Rantau, sabanua.com – Hujan lebat disertai angin yang kencang hampir 12 jam membuat dua desa di Kabupaten Tapin tertimpa musibah, Sabtu (25/2).
Kepala Pelaksana BPBD Tapin, Raniansyah melalui laporan di Posdalups-PB menerangkan ada dua kejadian, yakni angin puting beliung dan bencana banjir.
“Untuk Angin Puting Beliung terjadi di Desa Lawahan RT.01 (Matang Asam) Kecamatan Tapin Selatan sekitar pukul 07.17 WITA,” jelasnya.
Musibah tersebut mengakibatkan 6 KK 25 jiwa terdampak. Satu rumah yang diisi 4 jiwa rusak berat dan lima rumah lainnya mengalami rusak ringan.
“Hujan deras yang disertai angin kencang pada hari Sabtu dini hari pukul 01:00-02:00 wita mengakibatkan atap rumah warga sebagian rusak,” ungkapnya.
Lanjutnya, adapun musibah kedua, Banjir terjadi di Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin. Sedikitnya ada sekitar 57 KK atau sebanyak 230 jiwa yang terdampak.
Diduga dikarenakan intensitas hujan yang cukup tinggi sejak dini hari menyebabkan sungai meluap dan tidak mampu menampung volume air yang terus bertambah sehingga menggenangi sebagian rumah warga.
“Informasi diterima sekitar pukul 07:44 WITA. Yang terdampak di RT.07 RW.04 ada 2 KK 10 jiwa, RT.09 50 KK 200 jiwa dan di RT.10 5 KK 20 jiwa,” jelasnya.
Untuk sementara upaya yang dilakukan bersama Tim TRC, Satgas dan Operator Pusdalops-PB BPBD Tapin, TNI, Polri, Kecamatan Binuang, Kelurahan Raya Belanti, PMI, Relawan BARATA, SAPAT, Rescue Liang Baung, Balantak dan Kartika serta masyarakat melakukan pendataan terhadap korban terdampak.
“Kita data lalu kita berikan bantuan paket sembako yang langsung diterima oleh warga terdampak serta mendirikan dapur umum didepan kantor Kelurahan Raya Belanti,” ujarnya.
“Kondisi terakhir sampai informasi ini disampaikan Volume air sudah mengalami penurunan dan situasi saat ini aman terkendali,” tutup Raniansyah. (SB05)