Rantau, sabanua.com – Kasus stunting merupakan permasalahan Nasional yang perlu ditanggulangi bersama – sama. Hal inilah yang membuat BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan gelar pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan mengundang semua Kabupaten/ Kota di Kalimantan Selatan.
Kegiatan dihadiri secara langsung oleh, Wakil Bupati Tapin H Syafrudin Noor, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Hj Ahlul Jannah. Senin 05/09
Wakil Bupati Tapin H Syafrudin Noor, menegaskan akan segera menindaklanjuti semua permasalahan stunting di Kabupaten Tapin. Baik itu mulai pencegahan hingga penanggulangan kepada anak – anak terkena stunting.
“Setelah ini kita di daerah akan menggelar pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan semua Kecamatan di Kabupaten Tapin,” Tegasnya.
Diakui Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tapin ini, bahwa kasus stunting di Tapin salah satu terburuk di Kalimantan Selatan yakni 33%. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat kita untuk menurunkan stunting di Kabupaten Tapin yakni sebesar 14% pada tahun 2024 mendatang.
“Kita akan mencoba menurunkan kasus stunting hingga 14% selama dua tahun ini,” Ungkapnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kabupaten Tapin akan mencoba turun ke desa, baik itu tenaga kesehatan maupun para penyuluh. Dan juga memberikan makanan tambahan seperti makanan bergizi serta vitamin.
” Kita akan turun ke desa – desa, baik itu desa stunting maupun desa yang tidak stunting sebagai upaya pencegahan,” Bebernya.
Tidak hanya itu, menurut Udin Anshar sapaan akrabnya sehari – hari, peran semua dinas juga diperlukan untuk menanggulangi kasus stunting di daerah. Seperti PUPR yang dapa memberikan bantuan berupa Infrastruktur di desa. Dan masih banyak hal lainnya.
“Penanganan stunting perlu dukungan semua pihak, tidak hanya satu dinas saja,” Tegasnya.