Rantau, sabanua.com – Ratusan masyarakat di tiga desa Kecamatan Salam Babaris lakukan aksi tutup dua Jalan Hauling yang melintas di desanya masing – masing.
Aksi tutup jalan hauling ini sebagai bentuk protes warga dikarenakan pihak perusahaan dan angkutan batubara kurang memperhatikan kepentingan warga.
“Aksi menutup jalan hauling ini sebagai bentuk protes kami kepada pihak perusahaan agar dapat memperhatikan kepentingan umum pada saat melintas,” Ujar Zani Koordinator Lapangan aksi, Jumat 04/03.
Pasalnya menurut Zani, para supir angkutan pada saat melintas di jalan desa atau crossing sering semena – mena tanpa melihat – lihat terlebih dahulu apakah ada warga yang lewat atau tidak.
“Bahkan kebanyakan warga yang mengalah dan mendahulukan angkutan batubara melintas terlebih dahulu, padahal sesuai aturan seharusnya kepentingan umum yang pertama,” Ujarnya
Diterangkannya, Melalui aksi ini masyarakat di tiga desa yang sering dilalui angkutan batubara yakni; Desa Pantai Cabe, Salam Babaris, dan Suato Baru menutut lima hal kepada pihak perusahaan dan angkutan batubara.
Untuk tuntutannya sendiri ada beberapa yang diminta masyarakat salah satunya adalah, Dilakukan penjagaan di crossing selama 24 jam atau sesuai jam kerja hauling, memperhatikan nasib warga yang terdampak debu, dan limbah batubara dari jalan hauling, terakhir meminta kembali sertifikat tanah warga yang dijanjikan di pisah.
“Kami mengharapkan pihak perusahaan dapat mengabulkan tuntutan kami karena ini merupakan kepentingan orang banyak,” Tandasnya.
Kapolsek Salam Babaris, IPTU Indra, mengatakan pihaknya akan melakukan mediasi antara kedua belah pihak yakni masyarakat dengan perusahaan sehingga semua permasalahan dapat dipecahkan dan tidak ada lagi masalah dikemudian hari.
“Minggu depan akan kita lakukan mediasi dan mencari titik temu sehingga semua permasalahan dapat selesai,” Harapnya. (SB02)
