Rantau, Sabanua.com – Bupati Tapin HM Arifin Arpan mengingatkan kepada Guru maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin agar tidak memaksakan anak atau siswa untuk melaksanakan jam belajar secara penuh.
“Dinas Pendidikan dan Guru diharapkan tidak melaksanakan jam belajar secara penuh, namun dilakukan secara bertahap,” Ucap Bupati Tapin HM Arifin Arpan, Senin 03/01.
Dijelaskan Bupati, awal tahun 2022 ini merupakan pertama kalinya pembelajaran tatap muka dilaksanakan di Kabupaten Tapin setelah hampir dua tahun dilakukan secara daring, sehingga para siswa perlu beradaptasi kembali. Untuk itu para guru diharapkan tidak memaksa siswa untuk belajar secara penuh.
“Laksanakan proses belajar mengajar secara bertahap, agar para siswa tidak terkejut,” Ujarnya.
Diterangkan Mantan ketua DPRD Kab. Tapin ini, misal pada minggu pertama proses belajar mengajar dilakukan satu jam setiap harinya, dan terus ditingkatkan hingga berjalan seperti sediakalanya. Tidak hanya itu tugas atau Pekerjaan Rumah (PR) diberikan kepada siswa tidak berlebihan, namun secukupnya agar para siswa dapat belajar di rumah.
“Selain membatasi jam belajar di sekolah, Guru juga diminta tidak memberikan tugas atau PR tidak berlebihan,” Bebernya.
Bupati dua periode ini juga meminta kepada pihak sekolah agar dapat terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, baik itu untuk para siswa namun juga dewan guru. Karena pandemi covid-19 saat ini belum berakhir.
“Selain siswa, guru diminta dapat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat saat proses belajar mengajar,” Tegas Bupati. (SB02)
