
Kuala Kapuas – (Sabanua.com) Kedatangan Daniel Kristianto lima bulan lalu sebagai Kepala Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi awal terbentuknya industri kreatif motor costum di penjara ini.
Gudang berdebu yang sebelumnya angker, disulap menjadi garasi produksi. Sekarang, fasilitas penunjang lengkap. Tujuan awalnya agar minat, hobi maupun bakat para warga binaan bisa tersalurkan.
Usaha kreatif yang dirintis Daniel tak hanya ini diantaranya juga ada sablon baju hingga souvenir lainnya. Tapi sekarang kita fokus aja dulu membahas usaha motor costum ini. Karena, keren.
Motor costum ini ragamnya sangat kaya gaya: sebut saja misalnya scrambler, bobber, japstyle, chopper, dan sebagainya.
Kita tahu, industri kreatif modifikasi kendaraan, utamanya aliran custom : banyak diminati masyarakat, gambarannya pada tahun lalu terlihat kontes motor costum diramaikan ratusan pencinta otomotif Kalsel-Kalteng di Banjarmasin.
“Ini peluang. Dan kita bisa custom untuk jenis atau bentuk apa saja yang diinginkan pelanggan,” ujarnya kepada awak media ini.
Berbagai gaya unik dan klasik, mulai dari scrambler, jap style, bobber, hingga chopper rasanya membutuhkan penanganan khusus. Dikatakan Daniel, warga binaan Rutan Kapuas sekarang sudah bisa terima order untuk jenis dan gaya apapun.
“2 bulan bisa langsung jalan dengan cuma bawa mesin doang. Kecepatan pengerjaan juga menjadi daya tawar kita, oleh pekerja di sini punya banyak waktu luang,” ujarnya.
Komitmen – Berkelas
Kita tahu, Daniel merupakan seorang pencinta otomotif. Ia punya American Bobber bermesin 400 CC, yang kerap diajaknya ngaspal diwaktu senggang tugas negara. Jadi, wajar saja ia bersemangat, memimpin langsung produksi jika menerima orderan dari luar.
“Custom bisa apa saja. Bisa membawa materi sendiri. Ataupun materi dari kita,” ujar Daniel.
Pekerja ahli di garasi itu ada empat orang. Seiring waktu bisa saja bertambah. Dikatakan Daniel pasukan montir dipastikan memiliki keahlian modifikasi yang berkelas. “Sebelumnya, kita sudah sukses produksi beberapa buah, namun hanya motor milik kawan-kawan di sircel Rutan Kuala Kapuas. Sekarang, setelah beberapa bulan dan materi sudah kompak kita kuasai, order dari luar siap kita layani,” ungkapnya.
Daniel berharap unit usaha kreatif ini bisa mendatangkan cuan bagi para warga binaan.
Hasilnya, ia pikir mungkin bisa dipakai untuk membantu kebutuhan keluarga mereka di luar. Dan yang terpenting mereka memiliki keahlian yang bisa dimanfaatkan setelah keluar dari Rutan Kuala Kapuas.
“Ya, datang ke Rutan terampil, pulang nanti berhasil. Syukur-syukur buka lapangan kerja. Lah, itu keren sekali,” ucapnya.
Penulis : Fauzi Fadilah